Alamat
Jl. Soekarno - Hatta No.1, Mibo, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh 23231
Layanan IGD
24 JAM
Call Center

Apa Itu BPA? Pengertian, Dampak Kesehatan, dan Cara Menghindarinya

Artikel Kesehatan 0 kementar

BPA, atau Bisphenol A, adalah senyawa kimia sintetis yang banyak digunakan dalam pembuatan berbagai produk plastik dan resina. BPA ditemukan pada berbagai produk yang kita temui sehari-hari, seperti botol plastik, wadah makanan, dan kemasan makanan. Meskipun BPA telah digunakan selama bertahun-tahun, ada kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang BPA, dampak kesehatan yang ditimbulkan, serta cara-cara untuk menghindarinya.

1. Apa Itu BPA?

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik polikarbonat adalah bahan yang sangat kuat dan transparan, sering digunakan untuk membuat botol minuman, wadah makanan, dan peralatan rumah tangga lainnya. Resin epoksi digunakan dalam lapisan pelindung pada kaleng makanan dan minuman.

BPA pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20 dan mulai digunakan secara luas dalam industri plastik sejak tahun 1950-an. Sejak itu, BPA menjadi bahan utama dalam pembuatan banyak produk konsumsi karena sifatnya yang tahan lama dan fleksibel.

2. Dampak Kesehatan dari BPA

BPA dapat lepas dari produk plastik dan masuk ke dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi. Inilah yang memunculkan kekhawatiran terkait dampak BPA terhadap kesehatan. Berdasarkan penelitian, BPA dikenal sebagai endocrine disruptor atau pengganggu sistem endokrin, yang berarti senyawa ini dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh.

a. Pengaruh Terhadap Hormon

BPA memiliki struktur kimia yang mirip dengan estrogen, hormon seks wanita. Oleh karena itu, BPA dapat meniru atau mengubah cara tubuh memproduksi dan mengatur hormon. Ini bisa menyebabkan gangguan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti perkembangan seksual, fungsi reproduksi, dan metabolisme.

b. Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Paparan jangka panjang terhadap BPA dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk:

  • Gangguan Reproduksi: BPA dapat mempengaruhi kesuburan, kualitas sperma pada pria, dan kualitas sel telur pada wanita. Pada wanita hamil, BPA dapat berisiko memengaruhi perkembangan janin.
  • Penyakit Kardiovaskular: Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan BPA dapat berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Obesitas dan Diabetes Tipe 2: BPA juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
  • Kanker: Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa BPA dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan prostat, meskipun bukti pada manusia masih terbatas.

c. Risiko pada Anak-anak

Anak-anak dan bayi lebih rentan terhadap paparan BPA karena tubuh mereka sedang berkembang. Paparan BPA selama masa pertumbuhan dapat mengganggu perkembangan otak dan meningkatkan risiko gangguan perilaku, seperti hiperaktifitas dan gangguan perhatian.

3. Bagaimana BPA Masuk ke Dalam Tubuh?

BPA dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Melalui Makanan dan Minuman: BPA dapat larut ke dalam makanan atau minuman yang dikemas dalam wadah berbahan plastik polikarbonat atau kaleng yang dilapisi dengan resin epoksi. Jika wadah dipanaskan, seperti ketika makanan dikemas dalam wadah plastik yang dipanaskan atau disimpan dalam microwave, BPA lebih mudah larut ke dalam makanan.
  • Kontak dengan Kulit: Meskipun paparan melalui kulit lebih rendah, BPA juga dapat diserap oleh kulit dari produk-produk tertentu, seperti faktur tagihan yang dicetak menggunakan tinta berbahan dasar BPA.
  • Pencemaran Lingkungan: BPA dapat mencemari lingkungan, dan meskipun paparan dari air atau udara lebih rendah, hal ini tetap dapat terjadi dalam beberapa kasus.

4. Cara Menghindari Paparan BPA

Meskipun BPA banyak ditemukan dalam produk sehari-hari, ada beberapa cara untuk mengurangi paparan dan meminimalkan risikonya bagi kesehatan:

a. Pilih Produk Bebas BPA

Salah satu cara terbaik untuk menghindari BPA adalah dengan memilih produk yang secara eksplisit bebas BPA. Banyak produsen sekarang menawarkan produk yang bebas BPA, termasuk botol minuman, wadah penyimpanan makanan, dan mainan anak-anak.

b. Hindari Plastik dengan Label “PC”

Plastik yang mengandung polikarbonat (PC) biasanya mengandung BPA. Anda bisa memeriksa label pada produk untuk mengetahui jenis plastik yang digunakan. Sebagai alternatif, pilihlah wadah plastik yang terbuat dari bahan seperti polyethylene (PET) atau polypropylene (PP), yang lebih aman dan tidak mengandung BPA.

c. Hindari Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik

Menghindari pemanasan makanan dalam wadah plastik, terutama dalam microwave, dapat mengurangi risiko BPA larut ke dalam makanan. Jika Anda harus menggunakan plastik, pastikan itu label aman untuk pemanasan, atau lebih baik lagi, gunakan wadah kaca atau stainless steel.

d. Pilih Makanan dalam Kemasan yang Aman

Untuk makanan kalengan, pastikan memilih produk yang tidak menggunakan lapisan resin epoksi yang mengandung BPA. Beberapa produsen sekarang telah mengganti lapisan tersebut dengan bahan yang lebih aman.

e. Gunakan Botol Air yang Bebas BPA

Untuk minum, lebih baik menggunakan botol air yang terbuat dari bahan bebas BPA, seperti kaca atau stainless steel. Hindari botol plastik lama yang mungkin sudah mengandung BPA, terutama jika botol tersebut telah tergores atau terdegradasi.

5. Kesimpulan

BPA adalah senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dan resin epoksi, yang banyak terdapat dalam produk sehari-hari. Meskipun BPA efektif dalam meningkatkan daya tahan produk, paparan jangka panjang terhadap BPA dapat mengganggu sistem hormon tubuh dan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan reproduksi, penyakit jantung, dan obesitas. Untuk mengurangi paparan terhadap BPA, sangat disarankan untuk memilih produk bebas BPA dan menghindari memanaskan makanan dalam wadah plastik. Sebagai konsumen yang bijak, kita perlu lebih peduli dan berhati-hati dalam memilih produk agar dapat menjaga kesehatan tubuh kita.

0 kementar

Jawab

Memuat jadwal imsakiyah...

GPR Kominfo

POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI