
Ini Cara Menurunkan Demam pada Anak dan Orang Dewasa yang Tepat
Demam adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Umumnya, demam terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan.
Meskipun sering menjadi kondisi biasa, demam dapat membuat tubuh merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, kamu tetap perlu memahami tips menurunkan demam untuk anak maupun orang dewasa.
Cara Menurunkan Demam pada Anak
Anak-anak lebih rentan mengalami demam karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang.
Berikut adalah beberapa cara menurunkan demam pada anak:
1. Ukur suhu tubuh secara berkala
Langkah pertama dalam menangani demam adalah mengukur suhu tubuh anak dengan termometer.
Suhu tubuh normal umumnya berkisar 36,5 – 37,5 derajat Celcius. Anak dikatakan mengalami demam apabila suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius.
2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup, seperti air putih, susu, atau jus. Pasalnya, tubuh rentan mengalami dehidrasi saat demam.
Nah, cairan membantu mencegah dehidrasi dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.
3. Kompres dengan air hangat
Gunakan kain bersih yang dibasahi air hangat untuk mengompres ketiak, selangkangan dan lipatan tubuh lainnya pada anak selama 10-15 menit untuk mengeluarkan panas lewat pori-pori tubuh.
Kompres air hangat bisa membantu tubuh melepaskan panas secara perlahan.
4. Kenakan pakaian tipis
Pilih pakaian yang ringan dan nyaman untuk anak. Hindari membungkus tubuh dengan baju tebal dan selimut tebal yang justru dapat meningkatkan suhu tubuh.
5. Berikan obat penurun demam
Jika suhu tubuh anak sangat tinggi atau terlihat tidak nyaman, berikan obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan.
Untuk memastikan keamanannya, selalu konsultasikan penggunaan obat dengan dokter terlebih dahulu.
6. Istirahat yang cukup
Pastikan anak beristirahat dengan cukup. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tubuh.
Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala lain seperti kejang, ruam, atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.