Alamat
Jl. Soekarno - Hatta No.1, Mibo, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh 23231
Layanan IGD
24 JAM
Call Center

Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Artikel Kesehatan 0 kementar

Sariawan adalah kondisi umum yang sering dialami oleh banyak orang, terutama di area mulut seperti lidah, gusi, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam. Meskipun umumnya tidak berbahaya, sariawan bisa sangat mengganggu, terutama ketika kita makan atau berbicara. Meskipun penyebabnya bisa bervariasi, memahami lebih dalam tentang sariawan dapat membantu kita mencegah atau mengobatinya dengan lebih efektif.

Apa Itu Sariawan?

Sariawan atau dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa, adalah luka atau ulserasi kecil yang muncul di mukosa mulut. Biasanya, luka tersebut berwarna putih atau kekuningan dengan pinggiran merah dan terasa nyeri. Sariawan biasanya tidak melibatkan infeksi, tetapi bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan dan berbicara.

Penyebab Sariawan

Meskipun penyebab pasti sariawan tidak selalu dapat dipastikan, beberapa faktor diketahui dapat memicu atau memperburuk kondisi ini, antara lain:

  1. Stres dan Kelelahan: Stres fisik atau emosional, serta kurang tidur, dapat menjadi pemicu munculnya sariawan. Ketika tubuh merasa lelah atau tertekan, sistem imun dapat melemah, sehingga lebih rentan terhadap luka di mulut.
  2. Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12, folat, zat besi, dan zinc, dapat meningkatkan risiko sariawan. Makanan yang tidak seimbang atau diet yang buruk dapat berkontribusi pada masalah ini.
  3. Cedera atau Trauma pada Mulut: Menggigit lidah atau pipi saat makan, menyikat gigi terlalu keras, atau penggunaan alat ortodontik yang tidak tepat sering kali dapat menyebabkan luka atau iritasi di mulut, yang bisa berkembang menjadi sariawan.
  4. Perubahan Hormon: Perubahan hormon, terutama pada wanita selama periode menstruasi, dapat meningkatkan kecenderungan munculnya sariawan. Ini menunjukkan adanya hubungan antara fluktuasi hormon dengan kondisi tersebut.
  5. Alergi atau Sensitivitas terhadap Makanan atau Obat: Beberapa makanan, seperti cokelat, kacang, makanan pedas, atau asam, dapat memicu sariawan pada sebagian orang. Selain itu, sensitivitas terhadap pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) juga bisa menjadi faktor pemicu.
  6. Infeksi Virus atau Bakteri: Meskipun jarang, infeksi tertentu seperti virus herpes simplex atau bakteri tertentu dapat menyebabkan luka di mulut yang menyerupai sariawan.
  7. Penyakit Tertentu: Beberapa penyakit, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, atau HIV/AIDS, dapat menyebabkan sariawan sebagai bagian dari gejalanya. Selain itu, gangguan autoimun yang menyerang tubuh sendiri juga dapat memicu sariawan.

Gejala Sariawan

Gejala sariawan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi luka tersebut. Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita sariawan antara lain:

  • Luka Kecil dan Nyeri: Luka biasanya berbentuk bulat atau oval, dengan bagian tengah berwarna putih atau kuning dan pinggirannya kemerahan. Sariawan bisa terasa sangat nyeri, terutama saat makan atau berbicara.
  • Sensasi Terbakar atau Gatal: Sebelum munculnya luka, beberapa orang merasa gatal atau terbakar di area mulut yang akan terkena sariawan.
  • Kesulitan Makan dan Menelan: Sariawan sering kali menyebabkan rasa sakit saat mengunyah atau menelan makanan, terutama makanan pedas atau asam.
  • Pembengkakan di Area Sekitar Luka: Di sekitar sariawan, sering kali terdapat pembengkakan ringan atau peradangan.

Cara Mengatasi Sariawan

Meskipun sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu, ada beberapa cara yang dapat membantu meredakan gejalanya dan mempercepat penyembuhannya:

  1. Menggunakan Obat Topikal: Obat-obatan topikal, seperti gel atau salep yang mengandung kortikosteroid atau lidokain, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan di sekitar luka sariawan. Beberapa produk yang dijual bebas juga mengandung bahan antiseptik yang dapat membantu mencegah infeksi.
  2. Kumur dengan Larutan Garam: Kumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan mulut dan mempercepat penyembuhan. Larutan garam memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu mengurangi peradangan.
  3. Hindari Makanan atau Minuman yang Memicu Iritasi: Hindari makanan pedas, asam, atau tajam yang dapat memperburuk rasa sakit pada sariawan. Juga, hindari minuman yang terlalu panas atau dingin karena bisa mengiritasi luka.
  4. Perawatan Mulut yang Tepat: Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mempercepat penyembuhan sariawan. Gunakan sikat gigi yang lembut dan hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) yang dapat memicu iritasi.
  5. Konsumsi Makanan Bergizi: Pastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin dan mineral yang diperlukan, terutama vitamin B12, folat, dan zat besi. Jika Anda merasa kekurangan nutrisi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.
  6. Obat Pereda Nyeri: Jika rasa sakitnya cukup mengganggu, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini secara rutin.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun sariawan biasanya tidak serius, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis, seperti:

  • Jika sariawan tidak sembuh dalam dua minggu.
  • Jika Anda mengalami sariawan yang sangat besar atau banyak muncul di mulut.
  • Jika sariawan disertai dengan gejala lain seperti demam atau rasa sakit yang parah.
  • Jika Anda merasa ada masalah kesehatan yang lebih besar, seperti gangguan autoimun atau penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi munculnya sariawan.

Pencegahan Sariawan

Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko sariawan antara lain:

  • Menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu iritasi.
  • Mengurangi stres dengan teknik relaksasi atau meditasi.
  • Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral yang mendukung kesehatan mulut dan tubuh.

Penutup

Sariawan meskipun seringkali bersifat sementara dan tidak berbahaya, tetap bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Dengan mengenali penyebab, gejala, dan cara mengatasi sariawan, kita bisa lebih siap dalam merawat kesehatan mulut dan mencegah masalah ini terjadi. Jika sariawan muncul secara berulang atau sangat mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

0 kementar

Jawab

Memuat jadwal imsakiyah...

GPR Kominfo

POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI