
Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan Manusia
Kerongkongan atau yang dikenal juga sebagai esofagus adalah salah satu bagian dari sistem pencernaan manusia.
Bagian ini memiliki panjang sekitar 25-30 cm pada orang dewasa. Letaknya di belakang trakea (batang tenggorokan) dan di depan tulang belakang.
Fungsi kerongkongan sangatlah penting dan bagian ini memiliki bentuk seperti tabung yang memiliki otot di dalamnya.
Ketika otot pada kerongkongan terjaga dengan baik, kondisi ini membuat kerongkongan bisa berfungsi secara optimal.
Sayangnya, bagian ini juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Untuk itu, penting untuk mengetahui setiap gejala yang menjadi tanda gangguan agar kondisi ini bisa segera diatasi. Dengan begitu, fungsi kerongkongan dalam sistem pencernaan kamu tidak terganggu.
Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan
Kerongkongan berada di bagian tengah rongga dada dan memiliki dua sfingter yang mengontrol katup kerongkongan untuk terbuka dan tertutup.
Secara umum, berikut fungsi utama kerongkongan adalah menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke lambung.
Proses ini melibatkan beberapa mekanisme:
- Menelan: Ketika kamu menelan, lidah akan mendorong makanan ke belakang menuju tenggorokan. Saat itu, epiglotis (sejenis katup) akan menutup saluran napas untuk mencegah makanan masuk ke paru-paru.
- Gerakan peristaltik: Otot-otot pada dinding kerongkongan akan berkontraksi secara bergelombang, mendorong makanan secara perlahan menuju lambung. Gerakan ini disebut peristaltik. Saat kamu muntah, gerakan ini akan berbalik sehingga membuat makanan atau cairan dalam perut menuju ke mulut untuk dikeluarkan.
- Sfingter Esofagus Atas (UES): Otot cincin di bagian atas kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke mulut.
- Sfingter Esofagus Bawah (LES): Otot cincin di bagian bawah kerongkongan yang berfungsi mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Adapun proses menelan yang perlu kamu pahami:
- Makanan dikunyah dan dilumatkan di mulut.
- Lidah mendorong makanan ke belakang menuju tenggorokan.
- Epiglotis menutup saluran napas.
- Makanan masuk ke kerongkongan.
- Gerakan peristaltik mendorong makanan menuju lambung.
- LES terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke lambung, lalu menutup kembali.