Alamat
Jl. Soekarno - Hatta No.1, Mibo, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh 23231
Layanan IGD
24 JAM
Call Center
Mengenal Berbagai Jenis Cacar Berdasarkan Penyebabnya

Mengenal Berbagai Jenis Cacar Berdasarkan Penyebabnya

Artikel Kesehatan 0 kementar

Penyakit cacar ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang berubah menjadi lepuh dan dapat meninggalkan bekas permanen. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis virus, contohnya Varicella zoster dan Poxvirus.

Pahami jenis cacar berdasarkan penyebabnya agar kamu bisa mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Jenis Cacar yang Disebabkan Varicella-Zoster

Varicella zoster adalah virus yang paling umum menyebabkan cacar. Nah, berikut jenis-jenis cacar yang disebabkan oleh virus Varicella zoster:

1. Cacar air (chickenpox)

Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Penyakit ini sering menyerang anak-anak.

Meski begitu, orang dewasa yang belum pernah terinfeksi juga bisa mengalaminya. Gejala cacar air meliputi:

  • Demam ringan hingga tinggi.
  • Munculnya ruam merah yang kemudian berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan.
  • Gatal pada area ruam.

Virus Varicella zoster dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan lepuh atau melalui udara saat pengidapnya batuk atau bersin.

Biasanya, cacar air tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun, kamu tetap wajib waspada terhadap risiko komplikasinya.

Adapun komplikasi cacar air yang umum terjadi pada dewasa adalah infeksi paru atau pneumonia, sedangkan pada anak adalah infeksi kulit dan jaringan lunak.

Baca Juga :  Peran Ibu dalam Mencegah Stunting Sejak Masa Sekarang

2. Cacar api (shingles)

Cacar api, atau shingles, juga disebabkan oleh virus Varicella zoster yang kembali aktif di tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa atau lansia, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala cacar api meliputi:

  • Nyeri atau sensasi terbakar pada area tertentu di tubuh.
  • Munculnya ruam merah dengan lepuh kecil di sepanjang saraf tertentu.
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa sebelum ruam muncul.

Komplikasi cacar api dapat meliputi neuralgia pasca-herpes, yaitu nyeri saraf yang berlangsung lama setelah ruam hilang. Vaksin shingles tersedia untuk mengurangi risiko penyakit ini.

Jenis Cacar yang Disebabkan Poxvirus

Adapun jenis cacar yang disebabkan oleh Poxvirus, seperti berikut ini:

1. Smallpox (variola)

Smallpox atau cacar variola adalah penyakit serius yang disebabkan oleh Variola virus.

Penyakit ini telah diberantas secara global pada tahun 1980 melalui program vaksinasi massal oleh WHO.

Gejala smallpox yang paling umum meliputi:

  • Demam tinggi.
  • Munculnya ruam yang berkembang menjadi pustula besar dan berisi cairan.
  • Rasa sakit di seluruh tubuh.

Smallpox memiliki tingkat kematian yang tinggi sebelum vaksin ditemukan.

Meskipun sudah diberantas, penelitian terhadap Variola virus tetap dilakukan untuk mencegah potensi penggunaan virus ini sebagai senjata biologis.

Baca Juga :  Apa Itu Gluten dan Fungsinya Bagi Tubuh?

2. Cacar monyet (monkeypox)

Cacar monyet adalah jenis cacar yang disebabkan oleh Monkeypox virus. Faktanya, virus ini masih satu keluarga dengan Variola virus.

Cacar monyet lebih sering terjadi di daerah Afrika Tengah dan Barat tetapi telah menjadi perhatian global karena kasus yang meningkat di luar wilayah endemik.

Gejalanya meliputi:

  • Demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Ruam yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan.

Penyebaran monkeypox terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pengidapnya atau hewan yang terinfeksi. Vaksin cacar air bisa memberikan perlindungan parsial terhadap monkeypox.

3. Cacar sapi (Cowpox)

Selain cacar monyet, ada juga cacar sapi atau cowpox. Penyakit ini tergolong  ringan dan disebabkan oleh Cowpox virus.

Penyakit ini jarang terjadi pada manusia dan biasanya ditularkan melalui kontak dengan hewan seperti sapi atau kucing. Gejalanya meliputi:

  • Ruam atau lepuh pada area kontak, seperti tangan atau lengan.
  • Pembengkakan lokal di sekitar lepuh.

Cowpox memiliki sejarah penting dalam dunia medis karena digunakan untuk mengembangkan vaksin pertama oleh Edward Jenner pada akhir abad ke-18.

 

0 kementar

Jawab

GPR Kominfo

POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI