Kebiasaan Kopi Pagi Bisa Kurangi Risiko Kematian Hingga 16%

Individu yang menikmati kopi pada pagi hari rupanya mendapatkan manfaat kesehatan yang luar biasa, menurut sebuah studi terbaru. Berdasarkan analisis terhadap kebiasaan minum kopi dari lebih 40.000 orang dewasa di AS, penelitian ini menemukan bahwa minum kopi pagi hari dapat menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyebab hingga 16 persen, serta menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 31 persen.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Tulane University ini mengamati kebiasaan minum kopi selama hampir dua dekade. Hasilnya menunjukkan bahwa peminum kopi pagi hari memperoleh manfaat yang tidak dirasakan oleh mereka yang minum kopi sepanjang hari.

“Yang penting bukan hanya apakah Anda minum kopi atau seberapa banyak Anda meminumnya, tetapi juga kapan Anda meminumnya. Biasanya kami tidak memberikan saran mengenai waktu konsumsi dalam panduan diet, tetapi mungkin kita perlu mempertimbangkan hal ini di masa depan,” ujar Prof. Lu Qi, salah satu peneliti, seperti dilansir The Guardian pada Kamis (9/1/2025).

Penelitian ini mengacu pada kebiasaan makan dan minum dari 40.725 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS antara tahun 1999 hingga 2018. Sekitar 36 persen peserta adalah peminum kopi pagi, sementara 16 persen lainnya lebih suka meminum kopi di sore hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peminum kopi pagi, baik yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang (dua hingga tiga cangkir per hari) maupun berat (lebih dari tiga cangkir), memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Temuan ini dipublikasikan dalam European Heart Journal dan diverifikasi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 1.463 orang yang diminta mencatat konsumsi makanan dan minuman mereka selama seminggu.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa minum kopi di pagi hari lebih bermanfaat untuk kesehatan jantung dibandingkan dengan minum kopi di malam hari. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa konsumsi kopi malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan kadar hormon seperti melatonin, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas tidur, peradangan, dan tekanan darah—semua faktor yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung.

Prof. Thomas Lüscher, seorang konsultan kardiolog di Rumah Sakit Royal Brompton dan Harefield di London, dalam editorialnya menyebutkan bahwa banyak peminum kopi sepanjang hari mengalami kualitas tidur yang buruk. Efek ini sebagian besar disebabkan oleh kafein, namun kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif lain yang dapat memengaruhi fisiologi tubuh.

Peneliti juga menjelaskan bahwa beberapa zat dalam darah yang berperan dalam peradangan sering mencapai puncaknya pada pagi hari, dan ini bisa dikurangi dengan senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam kopi. “Penjelasan ini berlaku untuk kopi berkafein maupun kopi tanpa kafein,” tulis mereka.

Studi ini menyoroti pentingnya waktu konsumsi kopi, yang mungkin perlu menjadi pertimbangan dalam pola makan sehat di masa depan.